Laporan Praktikum Kimia Reaksi-Reaksi Kimia

Desember 03, 2018

ABSTRAK
Telah dilakukan percobaan yang berjudul “Reaksi-Reaksi Kimia” yang bertujuan untuk mengamati reaksi kimia berlangsung atau terjadi dengan melihat perubahan-perubahannya. Prinsip yang digunakan dalam percobaan ini adalah prinsip kualitatif yaitu melihat ada tidaknya reaksi kimia. Dari hasil percobaan larutan Pb(NO3)2 yang direaksikan dengan larutan K2CrO4 menghasilkan endapan sedangkan larutan Pb(NO3)2 yang direaksikan dengan larutan NaOH tidak ada endapan. larutan NaOH yang direaksikan dengan larutan H2SO4  mengalami perubahan suhu menjadi hangat dan larutan NaOH yang direaksikan larutan HCl tidak berubah, larutan K2CrO4  direaksikan dengan larutan HCl akan berubah menjadi warna oren dan reaksi antara larutan K2CrO7 dengan larutan NaOH akan menghasilkan warna kuning, serta lempengan Zn yang bereaksi dengan HCl tidak menghasilakn gas dan logam Na yang bereaksi dengan H2O menghasilkan gas. Kesimpulan dari percobaan ini adalah







BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari banyak dijumpai terjadinya reaksi kimia seperti buah apel yang telah digigit dan dibiarkan beberapa saat dan berubah warna menjadi warna kecokletan, kue yang ditambahkan soda maka kue akan mengembang dan lain-lain. Reaksi kimia adalah suatu proses reaksi antar senyawa kimia yang menyebabkan terjadinya perubahan struktur dan molekul.  Reaksi kimia dapat dikatakan sebagai langkah perubahan stuktur molekul.  Reaksi kimia selalu melibatkan terbentuknya atau terputusnya ikatan kimia. Suatu materi diketahui memiliki sifat kimia yang sewaktu-waktu dapat mengalami perubahan kimia.
Reaksi kimia dapat ditandai dengan terjadi beberapa hal yaitu terbentuknya endapan, terjadinya perubahan warna, perubahan suhu dan menghasilkan gas. Pada reaksi kimia ada yang berlangsung cepat dan ada pula yang berlangsung lambat. Reaksi kimia yang berlangsung cepat misalnya terjadinya ledakan, reaksi oksidasi dan lain-lain sedangkan reaksi kimia yang berlangsung lambat misalnya pembentukan minyak bumi, besi berkarat dan lain-lain. Cepat lambatnya suatu reaksi kimia bisa dipengaruhi oleh suhu, konsentrasi, luas permukaan dan katalisator. Reaksi kimia yang berlangsung dapat dipengaruhi oleh kondisi dan mudah untuk terkontaminasi.
Pemecahan ikatan kimia menyerap energi, sedangkan pembentukan energy melapaskan energy. Jika produksi itu melepaskan energy yang lebih banyak daripada yng dibutuhkan untuk memecah ikatan-ikatan lamannya, energy sering di keluaran dalam reaksi itu, biasanya berupa panas dan cahaya. Jika produksi ikatan baru itu melepas lebih sedikit energy, reaksi itu perlu menyerap sedikit energy. Jika reaktan-reaktannya mempunyai bnayak energy daripada hasilnya, energy harus diambil selama reaksi itu. reaksi kimia yang menyerap energy disebut endotermik. Energy yang diserap berupa energy panas dari ligkungan sekitar.

1.2  Tujuan Percobaan
Tujuan dari percobaan ini adalah untuk mengamati reaksi kimia berlangsung atau terjadi dengan melihat perubahan-perubahannya.

1.3  Manfaat Percobaan
Manfaat dari percobaan ini adalah praktikan mampu mengetahui yang mana yang dinamakan reaksi kimia, mengetahui perubahan-perubahan yang terjadi dalam reaksi kimia dan memberikan solusi dalam menyikapi bahaya dalam reaksi-reaksi kimia.




BAB II
TINJAUAN KEPUSTAKAAN
Rekasi kimia adalah proses perubahan kimia antara zat-zat pereaksi (reaktan) yang berubah menjadi zat-zat hasil reaksi (produk). Pada reaksi kimia, sutu zat berubah menjadi satu atau lebih zat lain, yang jenisnya baru. Untuk memudahkan mempelajari materi reaksi kimia, terlebih dahulu harus memnahami bagaimana penulisan reaksi kimia. Contoh : untuk menuliskan reaksi kimia yang terjadi ketika bongkahan batu kapur yang dimasukkan kedalam air dan kemudia menjadi panas. Untuk menuliskan reaksi yang terjadi anata kapur tohorCa(s) dengan ai H2O(l) adalah sebagai berikut
CaO + H2O à Ca(OH)2    
(Diana, 2012).
Metode menyetarakan persamaan yang dijelaskan di atas disebut memyertarakan berdasarkan pengamatan. Menyetarakan berdasarkan pengamatan berarti menyesuaikan koefesian stoikiometri dengan cara coba-coba sampai kondisi setara tercapai. Meskipun unsur secara umum dapat disetarakan dengan urutan apapun, menyetarakan persamaan tidak harus untung-untungan. Berikut ini beberapa startegi yang berguna untuk menyetarakan persamaan (Petrucci,2008).
·         Jika suatu unsur hanya ada dalam sutu senyaawa pada setiap sisi persamaan, cobalah menyetarakan unsur ini dulu
·         Bila suatu reaktan atau produk berada sebagai unsur bebas,setarakan unsur ini terakhir.
·         Pada beberapa reaksi , gugus atom tertentu (contohnya, ion poliatomik) tetap tidak berubah. Dalam kasus ini , setarakan gugus ini sebagai satu unit.
·         Kita dapat menggunakan pecahan atau angka bulat sebagai koefisien. Ada kalanya, suatu persamaan dapat paling mudah disetarakan dengan menggunakan satu atau lebih koefisien pecahan dan kemudian, jika diinginkan, membulatkan pecahan dengan mengalikan semua koefisien dengan pengali yang sama (Petrucci,2008).
Reaksi yang terjadi pada senyawa anorganik biasanya merupakan reaksi antara ion, sedangkan reaksi pada senyawa organik biasanya dalam bentuk molekul. Struktur organik ditandai dengan adanya ikatan kovalen antara atom-atom molekulnya. Oleh karena itu, reaksi kimia pada senyawa organik ditandai dengan adanya pemutusan ikatan kovalen dan pembentukan ikatan kovalen yang baru. Pada proses pemutusan ikatan kovalen dan pembentukan ikatan yang baru membutuhkan waktu yang sangat tergantung pada kondisi saat berlangsungnya suatu reaksi. Proses ini mungkin pernah terjadi secara terpisah, seperti pada reaksi yang berlangsung secara bertahap dimana pemutusan ikatan mungkin mendahului pembentukan ikatan baru, atom dapat berlangsung secara serentak (Riswujanto, 2010).

Pada reaksi kimia, reaktan diubah menjadi produk. Perubahan yang terjadi dapat disebabkan adanya pemutusan ikatan-ikatan antaratom reaktan dan pembentukan ikatan-ikatan baru yang membentuk produk. Untuk memutuskan ikatan dibutuhkan energy. Untuk membentuk ikatan yang baru, dilepaskan sejumlah energi. Jadi, pada reaksi kimia terjadi perubahan energi. Reaksi kimia yang menghasilkan energi dalam bentuk panas disebut dengan reaksi eksotermis. Reaksi yang menyerap energi panas disebut reaksi endotermis. Pada reaksi eksotermis, terjadi perpindahan energi panas dari sistem ke lingkungan. Dengan kata lain, reaktan harus memiliki lebih banyak energi panas daripada produk. Pada reaksi endotermis terjadi perpindahan energi panas dari lingkungan ke sistem. Dengan kata lain, produk memiliki energi panas lebih banyak daripada reaktan, agar reaktan dapat berubah menjadi produk, reaksi kimia mengambil energi dari lingkungan (Stephen, 1991).
Reaksi kimia terjadi bergantung pada efektivitas tumbukan antara molekulnya. Faktor-faktor yang mempengaruhi diantaranya :
1.      Ukuran partikel (luas permukaan), kertas yang tipis lebih mudah terbakar.
2.      Suhu, suhu yang tinggi reaksi kimia berlangsung dengan cepat. Reaksi endoterm : jika zat yang akan direaksikan diberi panas. Reaksi eksoterm :  suhu yang timbul dari zat yang bereaksi.
3.      Konsentrasi adalah ukuran kepekatan suatu larutan. Semakin besar konsentrasi suatu larutan semakin cepat reaksi. Selain itu jarak partikel lebih rapat dan tumbukan lebih mudah terjadi.
4.      Sifat zat, sifat zat yang berbeda akan menyebabkan kecepatan reaksi berbeda.
5.      Tekanan gas, semakin besar tekanan gas, semakin cepat zat bereaksi.
6.      Katalis adalah zat yang dapat mempercepat reaksi, tetapi zat tersebut tidak ikut bereaksi. Jika terjadi reaksi kimia, dapat diamati tiga macam perubahan yaitu perubahan sifat, perubahan susunan dan perubahan energi (Dian, 2007).







DAFTAR PUSTAKA
Barsasella Diana. 2012. Buku Wajib Kimia Dasar. .Trans Info Media, Jakarta
Petrucci Ralph H. 2011. Kimia Dasar Prinsip-Prinsip dan Aplikasi Modern. Erlangga, Jakarta
Riswujanto. 2010. Fisika Kimia. Yudhistira, Bandung.
Stephen, Stoker, Edward, Walker. 1991. Fundamentals of Chemistry General Organic and Biological. Prentice Hall, Amerika.
Surdhijhani, Dian. 2007. Be Smart Ilmu Pengetahuan Alam. Grafindo Media Pratama, Bandung.